Persis Cahaya Jendelaku


Aku terjaga dari lena,
Dibuai mimpi indah tatkala bumi sudah bermandikan cahaya,
Aku duduk termangu diatas katil empuk,
Mamai merenung jendela,
Melihat bayu laut sibuk menjalankan tugasnya,
Membuatkan cahaya & kegelapan silih berganti didalam kamarku ini,
Aku termenung seketika lalu bermonolog dalaman,
"Indah sungguh cahaya itu",
"Alangkah indah jika aku mampu menatap cahaya itu selamanya",
Tetapi aku sendiri hendaklah membuka jendela itu,
Kemalasan mula bertakhta dipemikiranku,
Sifat tipikal Melayuku mula menguasai diri,
Aku hanya mengomel didalam hati,
Melihat semula keadaan kamarku,
Aku terfikir sejenak,
Sekejap terang, sekejap gelap,
"Beginikah keadaan hatiku?" 

Sayu mula membelenggu diri,
Diriku terasa kosong tatkala gelap menyelubungi kamarku,
Sedangkan aku gembira bertemu cahaya walaupun ianya hanya sementara,
Alangkah sadisnya sikap diri ini,
Sanggup bermandikan kegelapan,
Walaupun tanganku hanya beberapa jengkal dari jendela kamarku,
Langsir & jendela ini wajib dibuka!
Supaya aku dapat menikmati keindahan cahaya itu tanpa penghadang,
Supaya aku terus dimandikan cahaya itu tanpa penghalang,
Supaya aku terus disuluh cahaya itu sehingga nafasku hilang,
Kerna kamarku, kamarmu, kamar ini amat memerlukan cahaya,
Cahaya Illahi.



"Sesungguhnya, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa2 yang ada pada diri mereka" - QS 13:11


3 comments:

  1. Assalamualaikum


    suka entry ni, pandai awak buat ayat kan. like like like like :)

    ReplyDelete
  2. kecil saya mengerti hikmah sajak ini..ana tak tau..hihihi

    ReplyDelete
  3. biasela bro..kekadang gumbire kadg2 sedih..kadang susah kekadang senang.. :)

    ReplyDelete